Jakarta, TAMBANG – PT Gag Nikel meluncurkan buku perjalanan sejarah korporat berjudul “Berjuang di Tengah Arus Pesimisme; Kisah Perjalanan Gag Nikel Menuju Operasi Produksi”. Anak usaha PT Antam Tbk ini, ingin mengabadikan ragam peristiwa penting yang menemani perjalanan perusahaan sejak tahun 1998 hingga 2017.
Presiden Direktur Gag Nikel, Khaidir Said menjelaskan, banyak cerita yang menarik dalam buku tersebut yang dapat dijadikan rujukan, baik bagi internal Gag Nikel maupun perusahaan lain terutama yang bergerak di bidang pertambangan nikel.
Awalnya, aktivitas eksplorasi di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat ini, dimulai oleh PT Pasific Nikkel Indonesia, kemudian beralih dikelola Antam, BHP Billiton, hingga akhirnya pada tahun 2008 Gag Nickel sepenuhnya dikendalikan oleh Antam.
“Setiap jaman punya tantangan, semakin hebat semakin besar tantangannya. Secara umum dengan adanya buku ini diharapkan agar masyarakat bisa mengetahui Gag Nikel dengan baik dari history dan kontribusinya agar bisa sejajar dengan perusahaan tambang ternama lainnya,” kata Khaidir Said dalam peluncuran buku tersebut di Jakarta, Kamis (18/8).
Pada kesempatan yang sama, Corporate Secretary, Legal and External Relations Senior Manager Gag Nikel, Mustajir mengatakan, buku ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan literasi tentang perjuangan korporat melalui tahapan-tahapan penting. Mulai dari tahapan eksplorasi, konstruksi hingga operasi produksi, yang sampai tahun ini berhasil membukukan laba dan mencetak deviden.
“Buku ini bukan company profile tapi sejarah yang bercerita tentang proses perjuangan faktual, yang secara tersirat mencerminkan nilai AKHLAK, yakni Amanah, Kompeten, Harmonis, loyal, Adaptif, dan Kolaboratif sebagaimana mandat yang menjadi values perusahaan pelat merah,” bebernya.
Dalam perjalanan operasinya, Gag Nikel mampu membuktikan bahwa kegiatan industri pertambangan dapat menjadi modal pengembangan potensi daerah. Selain membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal dan berkontribusi terhadap penerimaan negara, Gag Nikel juga mampu membuktikan bahwa operasi pertambangan dapat sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan.
Selama ini, Gag Nikel rutin melakukan kegiatan konservasi penyu di Pantai Tuturuga, yang lokasinya tak jauh dari konsesi perusahaan. Konservasi penyu dinilai dapat menguntungkan di masa mendatang. Para wisatawan asing dan domestik yang berkunjung ke Raja Ampat, nantinya dapat menikmati alternatif wisata penyu di Pulau Gag.
“Sejak awal, tujuan kami bertahan di masa-masa sulit hingga akhirnya kini bisa mencetak profit, tidak lain dan tidak bukan karena kita punya tujuan yang sama. Lewat buku ini, apa yang sudah kami lakukan mudah-mudahan mampu memberikan semangat dan jalan bagi generasi berikutnya,” pungkas Mustajir.
Sumber : https://www.tambang.co.id/kenang-perjalanan-jatuh-bangun-pt-gag-nikel-luncurkan-buku-sejarah-korporat