Pada 1 Februari 2021 lalu, perwakilan guru SDN 13 Gag dan SMPN 19 Raja Ampat melakukan studi banding ke dua sekolah percontohan yang telah mengimplementasikan sekolah berbasis ramah anak di Papua Barat, yakni SD Inpres 109 Perumnas dan SMPN 1 Kota Sorong. Melalui kegiatan ini, para peserta mengobservasi kegiatan dan program sekolah, terutama dalam mengatur sistem pembelajaran daring dan luring selama masa pandemi Covid-19.
Kepala SD Inpres 109 Perumnas, Maryatin M. Pd., berbagi kepada peserta studi banding bahwa kunci utama membangun sekolah ramah anak adalah membuat anak merasa nyaman belajar baik secara luring maupun daring. Itulah mengapa guru tidak hanya menjadi fasilitator namun juga motivator, dan bahkan sahabat bagi anak. Tak hanya membagikan pengalaman dan praktik baik dalam membangun sekolah ramah anak, perwakilan SD Inpres 109 Perumnas juga menyerahkan 3 kotak buku paket Kurikulum 2013 kepada peserta sebagai dukungan untuk sekolah di Kampung Gag.
Selain sekolah, para peserta juga berkunjung ke Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sorong. “Kami sangat berterima kasih kepada para peserta mau menjadikan sekolah di Kota Sorong sebagai tujuan studi banding terkait sekolah ramah anak di Papua Barat. Semoga apa yang direncanakan dapat terwujud di Kampung Gag melalui studi banding ini,” ujar Petrus Korisano, S.Pd., M.Pd., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sorong di sela-sela kunjungan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Literasi Sekolah (PPLS) Kampung Gag yang didukung PT Gag Nikel dengan ProVisi Education sebagai mitra pelaksana program.
Sumber : Provisi Education